 |
 |
 |
ILMIAH
|
Pelbagai fadilat mengamalkan ayat
KURSI
|
 |
AYAT al-Kursi banyak fadilatnya dan memberi manfaat besar sepanjang hari kepada seseorang yang membacanya.
Orang yang membaca ayat al-Kursi selepas menyempurnakan sembahyang fardu akan dipelihara Allah hinggalah kepada sembahyang
yang berikutnya.
Ini bermakna sekiranya seorang itu membacanya selepas sembahyang Subuh contohnya, dia akan dipelihara
Allah sehingga sembahyang Zuhur dan seterusnya.
Dari segi kesejahteraan diri, orang yang membaca ayat al-Kursi ketika
di pembaringan hendak tidur, Allah akan menghantar dua malaikat untuk memeliharanya daripada segala bahaya sehinggalah tiba
waktu Subuh. Bahaya yang disebutkan termasuklah bahaya sihir, pukau, gangguan iblis dan syaitan, binatang yang memberi mudarat,
bencana alam dan angkara jahat manusia.
Keberkatan ayat ini disebut dalam hadis riwayat Ibn Abbas daripada Rasulullah
bermaksud, "Barang siapa membaca ayat al-Kursi pada akhir sembahyang waktu, Allah menganugerahkannya hati orang yang bersyukur,
perbuatan orang yang benar, pahala nabi-nabi, juga Allah melimpahkan padanya rahmat. Allah tidak menegahnya masuk syurga kecuali
mati, maka masuklah dia di dalamnya.
Hadis riwayat Abu Huraira ra katanya, Rasulullah bersabda, "Barang siapa keluar
dari rumahnya dengan membaca ayat al-Kursi, maka Allah mengutus 70,000 malaikat kepadanya, mereka sama memohon keampunan dan
mendoakan baginya".
Sebuah hadis riwayat Qatadah katanya, Rasulullah bersabda, "Barang siapa membaca ayat al-Kursi
ketika dalam kesempitan, nescaya Allah berkenan memberi pertolongan kepadanya".
Mengamalkan ayat al-Kursi juga mengelakkan
diri, keluarga, rumah tangga, harta benda dari gangguan iblis dan syaitan serta pencuri. Daripada Abu Hurairah, sesungguhnya
Rasulullah bersabda, "Dalam surah al-Baqarah ada satu ayat, penghulu ayat al-Quran, tidak dibaca dalam sebuah rumah yang ada
di dalamnya syaitan, kecuali ia keluar darinya, iaitu ayat al-Kursi".
Menurut Fatimah, Rasulullah tatkala Fatimah hampir
bersalin, baginda menyuruh Ummu Salamah dan Zainab Jahsy datang menemui Fatimah. Maka kedua-duanya membaca ayat al-Kursi dan
ayat dalam surah Yunus (Rabbakumullah hingga akhir hayat) di sisinya dan mereka berdua meminta perlindungan baginya dengan
membaca surah al-Falaq dan An-Nas.
Doa ayatul Kursi iaitu ertinya:
"Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi
maha penyayang, segala puja dan puji bagi Allah, Tuhan Sarwa sekalian alam. Kesejahteraan dan keselamatan atas junjungan kami
nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dan aku menghadap kehadrat-Mu.
Ya
Allah, Tuhan yang maha pemurah, maha penyayang, Tuhan yang menolong aku dalam kesusahan, Tuhan yang membantu aku dalam keadaan
aku bersendiri, Tuhan yang memperkenankan permohonanku.
Ya Allah, tiada Tuhan melainkan Allah, Dia yang hidup, yang
berdiri, Tuhan yang menciptakan langit dan bumi keseluruhannya dengan kekuasaan-Nya.
Ya Tuhan, yang menghimpunkan segala
makhluk di bawah kemurahan-Nya dan kegagahan-Nya, mohonlah aku kepada-Mu yang Allah, Engkau mudahkanlah jiwa ayat yang mulia
ini, agar Engkau sempurnakanlah akan aku atas menunaikan segala hajatku.
Ya Tuhan yang tidak mengantuk dan tidak tidur,
tunjukkanlah kami kepada yang haq dan jalan yang lurus, sehingga terjauh daripada kecelaan, tiada Tuhan yang lain selain Engkau,
maha suci Engkau, sesungguhnya aku adalah dari golongan aniaya.
Ya Tuhan yang memiliki apa yang terdapat di bumi, tiada
yang memberi manfaat pada sisi-Nya tanpa izin-Nya.
Ya Allah, tolonglah aku, tunjukkanlah dan beri petunjuklah aku pada
apa yang kuhajati dan memperkenankan apa yang kuhajatkan, dan menetapkan kata-kataku, menetapkan perbuatanku serta amalku
dan kurniakanlah keberkatan padaku, juga keluargaku dan hartaku.
Ya Tuhan yang maha mengetahui apa-apa yang di hadapan
makhluk-Nya baik tersembunyi yang terang-terang, aku mohonlah kepada-Mu ya Allah, Engkau mudahkanlah bagiku yang mempunyai
ayat yang besar dan doa yang baik, adalah ia bagiku membantu dalam menunaikan segala hajatku, hailan, jaulan, mulkan.
Ya
Tuhan yang maha Pengatur dalam kekuasaan-Nya, melainkan dengan kehendak-Nya.
Ilmu serta kekuasaan-Nya meliputi langit
dan bumi, ya Allah kiranya Engkau memudahkan hamba-Mu, sehingga berbicara dan membantuku sewaktu jaga dan menolong segala
hajatku, ya Tuhan yang tiada sulit bagi-Nya menjaga kedua-duanya (langit dan bumi).
Dia maha Agung dan maha tinggi,
ya Tuhan yang maha terpuji, maha mengabulkan, maha pembangkit (kelak) ya Tuhan yang menyaksikan, yang hak, yang maha kuasa,
yang maha kuat dan gagah, ya Allah jadikanlah bagiku pembantuan menunaikan segala hajat-hajatku dengan segera tiada daya dan
upayaku, melainkan dengan kekuasaan Allah yang maha tinggi dan maha agung,aku bersumpah denganmu wahai Kandiyas, bantulah
aku dengan bersama muwakkil-muwakkil-Mu pada segala urusan-urusan dan hajatku dengan bentuk apa yang diyakinkan dengan kebesarannya,
dan dengan berkat ayat yang besar(faedah dan khasiatnya) dan dengan berkat junjungan kami Muhammad SAW bantulah agar lebih
cepat dari kilat yang menyambar dan angin yang bertiup, dan tiadalah sesuatu urusan kami selesai dalam sekejap mata dan Dia
lebih hampir, sesungguhnya Allah atas sesuatunya maha kuasa.
"Semoga kesejahteraan dan keselamatan atas junjungan kami
Muhammad,keluarga dan sahabatnya semua, perkenankanlah, ya Allah."
DOSA YANG LEBIH BESAR DARI BERZINA
Pada suatu senja yang lenggang, terlihat seorang wanita berjalan terhuyung-huyung. Pakaianya yang serba hitam menandakan
bahwa ia berada dalam dukacita yang mencekam. Kerudungnya menagkup rapat hampir seluruh wajahnya. Tanpa hias muka atau perhiasan
menempel di tubuhnya. Kulit yang bersih, badan yang ramping dan roman mukanya yang ayu, tidak dapat menghapus kesan kepedihan
yang tengah meruyak hidupnya.
Ia melangkah terseret-seret mendekati kediaman rumah Nabi Musa a.s. Diketuknya pintu pelan-pelan sambil mengucapkan uluk
salam. Maka terdengarlah ucapan dari dalam "Silakan masuk". Perempuan cantik itu lalu berjalan masuk sambil kepalanya terus
merunduk. Air matanya berderai tatkala ia berkata, "Wahai Nabi Allah. Tolonglah saya. Doakan saya agar Tuhan berkenan mengampuni
dosa keji saya."
"Apakah dosamu wahai wanita ayu?" tanya Nabi Musa a.s. terkejut. "Saya takut mengatakannya."jawab wanita cantik.
"Katakanlah jangan ragu-ragu!" desak Nabi Musa.
Maka perempuan itupun terpatah bercerita, "Saya... telah berzina. "Kepala Nabi Musa terangkat,hatinya tersentak. Perempuan
itu meneruskan, "Dari perzinaan itu saya pun... lantas hamil. Setelah anak itu lahir,langsung saya... cekik lehernya sampai...
tewas," ucap wanita itu seraya menangis sejadi-jadinya. Nabi Musa berapi-api matanya. Dengan muka berang ia mengherdik,
"Perempuan bejad, enyah kamu dari sini! Agar siksa Allah tidak jatuh ke dalam rumahku karena perbuatanmu. Pergi!"...
teriak Nabi Musa sambil memalingkan mata karena jijik. Perempuan berwajah ayu dengan hati bagaikan kaca membentur batu,
hancur luluh segera bangkit dan melangkah surut. Dia terantuk-antuk keluar dari dalam rumah Nabi Musa. Ratap tangisnya amat
memilukan. Ia tak tahu harus ke mana lagi hendak mengadu. Bahkan ia tak tahu mau dibawa kemana lagi kaki-kakinya. Bila
seorang Nabi saja sudah menolaknya, bagaimana pula manusia lain bakal menerimanya? Terbayang olehnya betapa besar dosanya,
betapa jahat perbuatannya. ;
Ia tidak tahu bahwa sepeninggalnya, Malaikat Jibril turun mendatangi Nabi Musa. Sang Ruhul Amin Jibril lalu bertanya,
"Mengapa engkau menolak seorang wanita yang hendak bertaubat dari dosanya? Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar daripadanya?"
Nabi Musa terperanjat. "Dosa apakah yang lebih besar dari kekejian wanita pezina dan pembunuh itu?" Maka Nabi Musa dengan
penuh rasa ingin tahu bertanya kepada Jibril. "Betulkah ada dosa yang lebih besar daripada perempuan yang nista itu?" "Ada!"
jawab Jibril dengan tegas. "Dosa apakah itu?" tanya Musa kian penasaran."Orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja dan
tanpa menyesal. Orang itu dosanya lebih besar dari pada seribu kali berzina" Mendengar penjelasan ini Nabi Musa kemudian memanggil
wanita tadi untuk menghadap kembali kepadanya. Ia mengangkat tangan dengan khusuk untuk memohonkan ampunan kepada Allah untuk
perempuan tersebut.Nabi Musa menyadari, orang yang meninggalkan sembahyang dengan sengaja dan tanpa penyesalan adalah sama
saja seperti berpendapat bahwa sembahyang itu tidak wajib dan tidak perlu atas dirinya. Berarti ia seakan-akan menganggap
remeh perintah Tuhan, bahkan seolah-olah menganggap Tuhan tidak punya hak untuk mengatur dan memerintah hamba-Nya. Sedang
orang yang bertobat dan menyesali dosanya dengan sungguh-sungguh berarti masih mempunyai iman di dadanya dan yakin bahwa
Allah itu berada di jalan ketaatan kepada-Nya. Itulah sebabnya Tuhan pasti mahu menerima kedatangannya.
(Dikutip dari buku 30 kisah teladan - KH AbdurrahmanArroisy)
Dalam hadis Nabi SAW disebutkan : Orang yang meninggalkan sholat lebih besar dosanya dibanding dengan orang yang membakar
70 buah Al-Qur'an, membunuh 70 nabi dan bersetubuh dengan ibunya di dalam Ka'bah. Dalam hadis yang lain disebutkan bahwa orang
yang meninggalkan sholat sehingga terlewat waktu, kemudi! an ia mengqadanya, maka ia akan disiksa dalam neraka selama satu
huqub. Satu huqub adalah delapan puluh tahun. Satu tahun terdiri dari 360 hari, sedangkan satu hari di akhirat perbandingannya
adalah seribu tahun di dunia.
Demikianlah kisah Nabi Musa dan wanita pezina dan dua hadis Nabi, mudah-mudahan menjadi pelajaran bagi kita dan timbul
niat untuk melaksanakan kewajiban sholat dengan istiqomah.
|
 |
|
|